Senin, 23 Februari 2009

Pendengar Yang Baik

Pendengar Yang Baik

Tahukah mengapa Tuhan memberikan dua telinga dan satu mulut untuk masing-masing kita? Pernahkah kita bertanya mengapa? Karena, kita diharuskan banyak mendengar daripada banyak bicara.

Kita terbiasa ingin selalu berbicara dan tidak mau ketika berbicara dipotong oleh orang. Kita terbiasa ingin selalu “muncul” dengan komentar-komentar kita. Entah itu saat kumpul bersama teman, saudara, di kelas, forum, atau sebuah seminar.

Namun, ada saatnya bagi kita untuk menahan dan mengerem hasrat untuk berbicara. Berbicara itu penting, tapi saat dibutuhkan saja. Berbicara seperlunya dan sesuai kadar. Berbicara kelewatan adalah hal yang harus dihindari. Karena, salah-salah bisa menjerumus kepada gosip, cacian, hinaan, fitnah, dan adu domba. Terkadang, mendengar—sikap yang jarang dilakukan—adalah pilihan tepat dalam bersikap saat momen-momen tertentu. Sehingga hal-hal yang mubazir yang bisa keluar lewat omongan (seperti gosip) dan pepatah tong kosong nyaring bunyinya bisa kita hindari.

Memang, tidak semudah membalikan telapak tangan untuk menjadi pendengar. Mendengar adalah pekerjaan yang pasif. Memerlukan kesabaran dan keikhlasan. Tidak mudah untuk menerima sebuah omongan. Apalagi lawan berbicara adalah lebih muda dari kita. Namun, mendengar jauh lebih memberikan pelajaran. Dengan mendengar kita menjadi tahu omongan orang lain. Mendengar membuat kita tahu orang seperti apa yang sedang kita ajak bicara. Pribadi seseorang salah satunya bisa diketahui lewat omongan yang dia keluarkan.

Yang paling utama adalah dapatnya pengetahuan, informasi, dan tambahan referensi dari kegiatan mendengar. Mendapat kosa kata yang baru dari orang lain misalnya. Mendengarkan politikus berbicara akan mendapat kosa kata dan informasi yang baru tentang politik. Mendengarkan seniman berbicara akan mendapat kosa kata dan pengetahuan baru tentang seni. Begitulah, mari menjadi pendengar yang baik!

Keep Blogging! Keep Black In News on my blog! Always think black for Blackinnovationawards.

1 komentar: