Rabu, 11 Februari 2009

Kereta Ekonomi

KERETA EKONOMI
Tolak Ukur Kesejahteraan Rakyat


Apa yang terlintas di pikiran kita tatkala mendengar kereta ekonomi? Tentu banyak dari kita yang mengeluarkan pendapat yang beragam berkenaan dengan kereta ekonomi. Murah, penuh, tak terawat, adalah beberapa pendapat yang mungkin saja terlontar dari masing-masing kita. Bagi saya, kereta ekonomi adalah salah satu tolak ukur dari kemajuan suatu negara. Ini menurut teori saya.

Black In News saja, dengan meninjau kondisi dan banyak tidaknya penumpang bisa kita nilai sejauh mana kondisi negara yang memiliki kereta ekonomi. Singkatnya seperti ini, jika jumlah penumpang kereta api ekonomi di suatu negara setiap hari penuh artinya tidak pernah sepi, negara tersebut belum dikatakan maju atau masih berkembang. Sebaliknya, jika jumlah penumpang kereta ekonomi di suatu negara setiap hari sepi bahkan sudah tidak ada lagi kereta ekonomi, negara tersebut bisa dikatakan maju pesat dan rakyatnya sejahtera.

Ulasannya sederhana, kereta ekonomi penuh berarti para penumpang tidak bisa menggunakan kereta eksekutif dan bisnis. Tidak bisa menggunakan kereta eksekutif ataupun bisnis berarti tidak mampu secara finansial. Banyaknya yang tidak mampu secara finansial artinya ada apa dengan rakyat suatu negara? Sejahterakah?

Penilaian ini hanyalah salah satu dari sudut pandang lainnya untuk mengetahui sejauh mana suatu negara dikatakan maju. Bisa saja kita menilai dari banyaknya jumlah anggota dari Black Car Community atau Black Motor Community. Semakin banyak jumlah anggotanya berarti jumlah orang yang mempunyai mobil atau motor semakin banyak. Artinya banyak orang yang sudah mapan dan banyak uang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar