Sabtu, 07 Maret 2009

Feel Something Different

Feel Something Different

Adalah benar ungkapan, "Lebih baik hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang." Mayoritas orang yang sedang merantau—baik ke luar kota atau luar negeri—akan meng-iya-kan ungkapan tersebut. Saya adalah salah seorang yang termasuk dalam mayoritas itu.


Sebagai seorang mahasiswa yang merantau di kota dan provinsi lain, banyak hal yang membuat saya menjalani dinamika kehidupan yang baru di tanah rantau. Mulai dari bagaimana hidup mandiri di kostan, jauhnya perjalanan dari kampung halaman, uang kiriman belum sampai, uang jatah sebulan habis, dan berbagai polemik lainnya yang dialami mahasiswa perantauan. Tentunya akan menjadi Black In News seperti programnya Djarum Black untuk menceritakan pengalaman-pengalaman tersebut kepada keluarga dan teman di kampung halaman.


Saya pun sering mendengar cerita orang yang pernah tinggal merantau di luar negeri tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka mengatakan tidak mudah untuk hidup di negeri orang yang segalanya serba berbeda. Senada dengan yang merantau di luar negeri, di dalam negeri pun orang yang merantau ke luar kota yang berbeda, menjalani hidup tidak semudah seperti di kampung halaman.


Bisa dipahami, tinggal di negeri orang yang berbeda bahasa, budaya dan lingkungan membuat orang yang merantau harus beradaptasi, seperti kata pepatah "Di mana langit dipijak, di situ langit dijungjung." Saya teringat cerita salah seorang dosen saya tentang pengalaman studinya di luar negeri. "Kata siapa hidup di luar negeri itu enak? Mau makan aja susah. Gak makan nasi rasanya belum kenyang. Sehari-hari mesti ngomong dengan bahasa yang bukan bahasa kita. Di mana enaknya?" terangnya.


Merinding
Adakalanya saya merasakan rindu yang sangat kepada kampung halaman. Rindu kepada Ibu dan Ayah serta handai tolan di sana. Tidak dapat dipungkiri, setiap orang yang merantau, contohnya mahasiswa yang merantau demi kuliah seperti saya ini akan mengalami sebuah syndrome home sick. Bawaannya ingin pulang, pulang, pulang dan pulang ke rumah.


Namun, saya menemukan sesuatu yang lain di tanah rantau yang tidak dapat saya temukan dan rasakan di kampung halaman. Salah satunya adalah ketika saya mendengarkan lagu daerah saya, yakni lagu-lagu sunda di tanah rantau.


I feel something different ketika setiap mendengarkan lagu-lagu sunda yang dibawakan oleh Doel Sumbang, Nining Meida, Darso, Yayan Jatnika, Ebith Beat'a, dan artis sunda lainnya. Saya menjadi merinding dan waas (tidak terbayangkan/menakjubkan) saat mendengar lantunan lagu-lagu dari mereka. Seperti lagu tersebut memiliki kekuatan yang berbeda saat didengarkan di tanah rantau. Bahkan pernah, saya terhanyut dan menitikan air mata mendengarkannya. Ada nilai plus tersendiri dan entah apa itu, saya pun tidak tahu. Perasaan yang belum pernah saya rasakan saat berada di kampung halaman. Perasaan akan rindu mungkin. Rindu yang terlampiaskan melalui lantunan lagu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar