
Alhamdulillah. Kata yang mesti kita ucapkan apabila kita mendapatkan suatu hal yang membahagiakan. Seperti rezeki, kesenangan, kebahagiaan, kelapangan, dan hal-hal yang membuat diri kita terasa diberi "hadiah" oleh seseorang. Tentunya, hal ini merupakan suatu tanda syukur kita terhadap Allah SWT yang selalu mengasihi kita karena Dia lah Maha Pengasih, yang selalu menyayangi kita karena Dia lah Maha Penyayang.
Sungguh Allah telah memberikan nikmat yang tiada tara kepada kita semua dalam menjalani hidup ini. Begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita, mulai dari nikmat sehat, nikmat melihat, nikmat berjalan, nikmat bernafas, nikmat mendengar, terutama nikmat hidup dan masih banyak nikmat-nikmat lainnya yang tiada tara. Dan semua itu diberikan Allah SWT secara cuma-cuma alias free. Betapa sombongnya kita sebagai manusia apabila kita tidak bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
Bulan pembakaran
Berbicara mengenai syukur kita terhadap Allah SWT. Dalam tulisan ini mungkin saya akan membahas mengenai moment bulan Ramadhan yang InsyaAllah sebentar lagi akan hadapi. Semoga Allah masih memberikan umur dan kesehatan bagi kita sehingga nanti kita masih bisa dipertemukan di bulan yang penuh rahmat dan magfirah tersebut. Seperti yang kita ketahui di dalam bulan yang penuh hikmah tersebut terdapat malam yang apabila kita beribadah, dan beramal shaleh maka pahalanya sama dengan seribu bulan. Malam itu adalah malam seribu bulan (lailatul qadar).
Dalam mengahadapi bulan suci nanti. Ada hal yang menarik, karena masing-masing orang berbeda dalam menyambut kedatangan bulan suci nanti. Jika saya analogikan mungkin akan seperti ini. Tarolah di rumah kita kedatangan tamu. Tamu tersebut membawa banyak sekali hadiah dan barang bawaan (oleh-oleh). Dan sikap kita terhadap tamu tersebut bisa jadi menjamunya atau menyambutnya dengan bahagia sekali. Dan sangat menjamu tamu tersebut dengan proaktif, ikhlas, dan semangat. Sikap yang kedua menjamunya dengan biasa-biasa saja. Dalam artian kita mengaggap tidak ada istimewanya dari tamu tersebut. Dan sikap yang terakhir adalah bisa jadi kita tidak menjamunya dengan baik, bahkan terkesan menolak kedatangan tamu tersebut.
Hal tersebut sama seperti halnya bulan Ramadhan. Ramadhan layaknya seperti tamu yang membawa banyak "hadiah" bagi orang yang benar-benar menyambut dan menjalani kedatangannya. Tinggal kita pilih apakah sikap pertama yang menjamu tamu tersebut dengan antusias dan proaktif. Sikap kedua yang terkesan biasa-biasa saja, atau sikap terakhir yang tidak antusias sama sekali. Hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya. Begitu besar keutamaan bulan Ramadhan bagi umat Islam. Karena bulan Ramadhan adalah bulan pembakaran. Pembakaran untuk segala dosa-dosa yang pernah kita perbuat selama ini.
Kita beramal shaleh, maka pahalanya akan dilipatgandakan. Kita melakukan amal sunnah, maka pahalanya sama dengan wajib. Begitu "suburnya" bulan Ramadhan. Kita benar-benar dimanjakan oleh Allah SWT. Alhamdulillah Ya Allah. Engkau Maha Penyanyang. Semoga kita termasuk ke dalam kategori orang-orang yang menyambut bulan Ramadhan dengan antusias dan mendapatkan "panen" yang besar nantinya. Dan pada akhirnya kita menjadi fitri kembali di hari kemenangan. Amin. Selamat menjalankan ibadah saum Ramadhan 1428 H bagi seluruh umat Islam seantero alam dunia. MARHABAN YAA RAMADHAN
Bulan pembakaran
Berbicara mengenai syukur kita terhadap Allah SWT. Dalam tulisan ini mungkin saya akan membahas mengenai moment bulan Ramadhan yang InsyaAllah sebentar lagi akan hadapi. Semoga Allah masih memberikan umur dan kesehatan bagi kita sehingga nanti kita masih bisa dipertemukan di bulan yang penuh rahmat dan magfirah tersebut. Seperti yang kita ketahui di dalam bulan yang penuh hikmah tersebut terdapat malam yang apabila kita beribadah, dan beramal shaleh maka pahalanya sama dengan seribu bulan. Malam itu adalah malam seribu bulan (lailatul qadar).
Dalam mengahadapi bulan suci nanti. Ada hal yang menarik, karena masing-masing orang berbeda dalam menyambut kedatangan bulan suci nanti. Jika saya analogikan mungkin akan seperti ini. Tarolah di rumah kita kedatangan tamu. Tamu tersebut membawa banyak sekali hadiah dan barang bawaan (oleh-oleh). Dan sikap kita terhadap tamu tersebut bisa jadi menjamunya atau menyambutnya dengan bahagia sekali. Dan sangat menjamu tamu tersebut dengan proaktif, ikhlas, dan semangat. Sikap yang kedua menjamunya dengan biasa-biasa saja. Dalam artian kita mengaggap tidak ada istimewanya dari tamu tersebut. Dan sikap yang terakhir adalah bisa jadi kita tidak menjamunya dengan baik, bahkan terkesan menolak kedatangan tamu tersebut.
Hal tersebut sama seperti halnya bulan Ramadhan. Ramadhan layaknya seperti tamu yang membawa banyak "hadiah" bagi orang yang benar-benar menyambut dan menjalani kedatangannya. Tinggal kita pilih apakah sikap pertama yang menjamu tamu tersebut dengan antusias dan proaktif. Sikap kedua yang terkesan biasa-biasa saja, atau sikap terakhir yang tidak antusias sama sekali. Hanya kita sendiri yang bisa menjawabnya. Begitu besar keutamaan bulan Ramadhan bagi umat Islam. Karena bulan Ramadhan adalah bulan pembakaran. Pembakaran untuk segala dosa-dosa yang pernah kita perbuat selama ini.
Kita beramal shaleh, maka pahalanya akan dilipatgandakan. Kita melakukan amal sunnah, maka pahalanya sama dengan wajib. Begitu "suburnya" bulan Ramadhan. Kita benar-benar dimanjakan oleh Allah SWT. Alhamdulillah Ya Allah. Engkau Maha Penyanyang. Semoga kita termasuk ke dalam kategori orang-orang yang menyambut bulan Ramadhan dengan antusias dan mendapatkan "panen" yang besar nantinya. Dan pada akhirnya kita menjadi fitri kembali di hari kemenangan. Amin. Selamat menjalankan ibadah saum Ramadhan 1428 H bagi seluruh umat Islam seantero alam dunia. MARHABAN YAA RAMADHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar