Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan yang sempurna. Ini terbukti dengan kita sebagai manusia diberi kelebihan akal dan pikiran yang tidak dimiliki oleh hewan dan tumbuhan. Ini mengindikasikan bahwasannya memang benar, manusia adalah mahluk paling sempurna bahkan mulia di mata Allah SWT. Allah menciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya, seperti yang tertulis di dalam Alquran surat At-Tiin ayat keempat. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Di sini manusia adalah seorang insan Tuhan. Manusia diciptakan oleh Allah SWT melalui perantara ayah dan ibu.
Di samping itu manusia adalah seorang insan sosial. Dalam arti, manusia tidak bisa hidup sendiri dan sangat memerlukan sekali bantuan dari orang lain. Implementasinya adalah dengan interaksi sosial antara sesama individu yang satu dengan individu yang lain. Non sense apabila ada seseorang yang memproklamasikan dirinya tidak memerlukan bantuan orang lain. Sehebat apa pun orang tersebut, sepintar apapun orang tersebut, sejenius apapun orang tersebut, sekaya apapun orang tersebut, pasti sedikit-banyak memerlukan bantuan dari individu lainnya. Aristoteles pun, salah seorang filsuf Yunani mengatakan bahwa manusia itu mahluk yang bergaul dan bermasyarakat (zoon politicon).
Eksistensi dan derajat seorang individu (manusia) dari sudut pandang manusia bisa dilihat dari sejauh mana seseorang tersebut memiliki sumber daya manusia (SDM). Semakin unggul SDM seseorang semakin unggul pula kualitas hidupnya. SDM di sini meliputi berbagai banyak hal. Mulai dari ahlak, pendidikan, keahlian, intelegensi dll. Sesuai dengan sudut pandang Allah SWT, bahwa tinggi rendahya seseorang dilihat dari ketakwaannya terhadap Allah SWT. Unsur ketakwaan pun tak luput dari komponen SDM. Karena adanya korelasi yang sangat berpengaruh.
Seperti yang kita ketahui, manusia memiliki IQ (Intelegent Quentien), EQ (Emotional Quentien), dan SQ (Spiritual Quentien). Tiga unsur yang hakiki jika manusia dapat menyeimbangkan ketiga hal tersebut. Orang yang mampu mengaplikasikan IQ, EQ, dan SQ dengan seimbang maka orang tersebut jauh dari yang namanya stress atau depresi. Intinya, orang yang banyak stress atau pun depresi disinyalir malahan bisa dipastikan tidak memposisikan ketiga unsur tersebut secara seimbang.
Manusia dengan SDM yang unggul dan berkualitas jelas memiliki ketiga unsur kecerdasan tersebut secara proporsioanal. Artinya, setiap komponen harus benar-benar dimaksimalkan kinerjanya. Jika salah satu tidak dioptimalkan, maka akan terjadi suatu kepincangan. Seperti halnya jika seseorang memiliki IQ tinggi, tetapi SQnya rendah. Maka bisa diprediksi seseorang tersebut akan menjadi orang yang pintar, tetapi kepintarannya dimanfaatkan ke dalam hal-hal yang kurang baik atau bermanfaat. Begitupun sebaliknya, IQ rendah, SQ tinggi, dan EQnya rendah tidak akan membuat manusia menjadi manusia paripurna.
MEMANG KEPUASAN YG AKAN KITA DAPATKAN TIDAK LANGSUNG DATANG BEGITU AJA.PERLU PROSES YG PANJANG.TAPI KALAU KITA TETAP BERSABAR DAN TIDAK PUTUS ASA,MUNGKIN APA YG KITA INGINKAN PASTI AKAN TERCAPAI ?!
BalasHapusKITA JUGA TIDAK BOLEH LUPA BERDOA DAN MEMINTA PETUNJUK PADA YANG MAHA KUASA.AGAR APA YG KITA INGINKAN BERJALAN DENGAN LANCAR.
DAN KITA JUGA TIDAK BOLEH LUPA PADA YANG MAHA KUASA SETELAH KITA BERHASIL NANTI.
SEMOGA APA YG KALIAN INGINKAN BERJALAN DENGAN SUKSES ?!?!
AMIN.AMIN.AMIN.