
Pemain : Donnie Yen, Simon Yam, Lam Ka-Tung, Hiroyuki Ikeuchi, Xing Yu, Fan Siu-Wong, Lynn Hung, Wong You-Nam
Sutradara : Wilson Yip
Penulis : Edmond Wong
Produser : Raymond Wong
Produksi : Mandarin Films Distribution
Homepage : www.ipman-movie.com
Dalam dunia martial art (seni bela diri) nama IP Man sudah tidak asing lagi. Guru bela diri dari aktor laga kawakan Brucee Lee ini memang seorang yang fenomenal di negeri tirai bambu. IP Man adalah seorang master seni bela diri Wing Chun yang khas dengan mengandalkan bela diri jarak dekat dan kecepatan tangan.
Film IP Man mengisahkan perjalanan hidup sang master. Cerita film diadaptasi dari kisah nyata IP Man saat masa penjajahan Jepang di China sekitar tahun 30-an. Kisah dimulai dengan penggambaran bagaimana saat itu banyak orang mendirikan perguruan silat sebagai salah satu bentuk usaha. Namun IP Man mempunyai sikap berbeda dengan kebanyakan orang. Meskipun terkenal dan dihormati banyak orang, IP Man tidak begitu ngotot dan menonjolkan perguruan dan kemampuan bela dirinya.
Masa penjajahan mengharuskan IP Man bersinggungan dengan orang Jepang. Hal ini dikarenakan kesewenang-wenangan Jepang sehingga membuat IP Man tidak bisa tinggal diam. Perjuangan dan pergolakan IP Man dalam menghadapi semua itu menjadi garis besar cerita film.
Perpaduan aksi aktor laga Donie Yen selaku IP Man dan Sammo Hung selaku penata laga menghasilkan sebuah tontonan laga yang apik. Tontonan laga yang bisa dibilang tidak biasa ditampilkan dari film aksi laga China lainnya. Hal ini lantaran berani menyajikan pertarungan jarak dekat yang biasanya dihindari film silat China karena dianggap kurang menarik ditampilkan pada layar lebar. Namun hal tersebut justru dibantahkan dengan sendirinya karena sajian indah seni bela diri Wing Chun digambarkan begitu realistis dan natural. Pukulan dan tendangan begitu nyata dan tidak dibuat-buat. Bahkan adegan kaki, tangan, dan hidung patah ditampilkan begitu mirip dengan aslinya.
Selain itu, dipilihnya Donie Yen menjadi IP Man menjadi unsur yang menarik dari film ini. Sosok Donie Yen yang kalem dan menawan bisa mempresentasikan sosok IP Man dengan sempurna. Mungkin hasilnya akan berbeda misalkan dilakoni oleh aktor laga lainnya semisal Cho Yun Fat.
Hal yang selalu bisa terlihat dari setiap film berlatar jaman dulu adalah bagaimana latar tempat, pakaian, dan budaya ketika itu dibuat semirip jaman tersebut. Semua itu pun tersaji dengan apik d film IP Man. Unsur sinematografis dan properti film ini seakan membawa penonoton kembali ke masa China tahun 30-an.
Wing Chun sebagai salah satu bela diri asal China yang mentitikberatkan pada keahlian kecepatan tangan memang kalah pamor dari seni bela diri lain semisal kungfu, judo, atau taekwondo di kancah internasional. Tidak banyak yang tahu akan adanya seni bela diri tersebut. Sayangnya film ini tidak begitu eksplisit mendeskripsikan atau “mempresentasikan” seni bela diri yang dipopulerkan oleh IP Man ini.
Kekurangan lain film ini adalah tidak begitu mendalam sisi lain dari seorang IP Man selaku suami dan ayah. Meskipun ada beberapa adegan yang menggambarkan kebersamaan IP Man dengan istri dan anaknya, tetapi kurang cukup untuk melihat sisi humanistik sang master. Peran istri IP Man pun seakan tidak memberikan andil yang besar terhadap sikap dan pribadi sang suami. Sehingga sosok istri IP Man di dalam film terkesan sebagai pelengkap saja.
Terlepas dari kekurangan yang ada, film ini berani mendobrak pakem tentang film aksi. Sajian tidak monoton, baru, aksi, dan akting menawan Donie Yen adalah kombinasi yang digarap secara matang. Menjadi alternatif tontonan bagi pecinta film laga sebagai hiburan yang layak ditonton.
enak ditonton ya...
BalasHapusbanyak nilainya yg bisa kita tiru sehari2...
teguh
kelapa gading.