AHMAD HERYAWAN
"Belajarlah sampai ke negeri orang. Dan ambilah semua hal yang didapat dan bermanfaat untuk diterapkan di tanah air." Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat.
Tidak ada niatan sama sekali dalam lawatan saya ke
Selasa (27/1) yang sejuk dan cerah menghiasi kota Bandung. Sosok berkaca mata tegap dan wibawa berjalan ke luar gedung sate diikuti ajudan dan para tamu dari Arab Saudi. Tebar senyum dan sapa kepada setiap orang yang ada di sekitarnya menjadi pemandangan yang rupawan. "Assalamualaikum," sapanya kepada setiap orang yang dilewati. Sosok itu tidak lain adalah Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat pertama plihan rakyat. Rupanya beliau telah menerima tamu dari Arab Saudi.
Pemprov Jabar tengah menjalin kerja sama dengan Arab Saudi dalam berbagai bidang. Bidang pendidikan, perdagangan serta kesenian. Kerja sama terutama diarahkan dalam bentuk pertukaran pelajar. Sehingga pelajar dari Jawa Barat bisa berkesempatan merasakan bagaimana belajar di luar negeri.
Naluri jurnalis saya muncul, saya kontan langsung ingin sekedar berbincang dengan beliau. Namun, saya menunggu momen yang tepat. Saya menunggu beliau melepas tamunya dari Arab Saudi terlebih dahulu. Dan momen itu pun datang, dengan gaya "penodongan" saya langsung mendatangi Gubernur yang sedang sendiri melihat tamunya meninggalkan gedung sate.
Kesan pertama berbincang dengan mantan anggota Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat DPRD DKI 2002-2004 ini begitu menyenangkan. Ahmad Heryawan begitu welcome. "Gimana-gimana, mau wawancara. Silahkan!"ungkapnya sambil merangkul pundak saya layaknya seorang sahabat.
Karena mendadak dan tidak ada outline sebelumnya, maka saya berimprovisasi. Pertanyaannya pun sekitar tentang apa yang telah saya lihat. Yakni tentang kerjasama dengan Arab Saudi terutama di bidang pendidikan. Heryawan mengatakan hal itu terkait dengan banyaknya perguruan tinggi terkenal terutama yang bergerak dalam bidang agama Islam. "Mereka justru sangat terbuka untuk menyediakan beasiswa bagi pelajar Indonesia yang ingin belajar ke sana," ujar Gubernur kelahiran Sukabumi, 19 Juni 1966 ini.
Pemerintah sendiri berusaha untuk memberikan dukungan sepenuhnya kepada para pelajar di Jawa Barat yang nantinya berkesempatan mendapat program ini. "Yah semestinya pemerintah harus memberikan dukungan terutama finansial. Kalau tidak begitu, bagaimana mereka bisa hidup nanti di sana,"ujarnya.
Harapannya dengan program seperti ini, hasil dari yang didapat dapat diaplikasikan di Indonesia. "Belajarlah sampai ke negeri orang. Dan ambilah semua hal yang didapat dan bermanfaat untuk diterapkan di tanah air," ujar mantan ketua umum DPW PKS DKI Jakarta 2003-2006 ini.
Pemimpin Merakyat, Ramah, dan Sederhana
Berbicara tentang sosok Ahmad Heryawan bisa dikata seorang yang fenomenal. Tidak diprediksi dan diunggulkan dalam pilkada Jabar oleh banyak kalangan tahun lalu. Akan tetapi predkasi hanyalah prediksi. Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf menuju gedung sate terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2008-2013.
Banyak orang yang memuji kinerja dan sikap Heryawan yang sederhana, arif, sopan, dan santun. Pun saya menyetujui 100% atas pujian orang yang diajukan kepada suami dari Netty Prasetyani ini.
Bagamana tidak, sikap ramah, bersahabat, dan tidak sombong karena memangku jabatan sebagai orang terdepan di Jawa Barat diperlihatkan di depan mata saya. Auranya pun begitu terasa sampai ke hati. Damai, tenang, dan nyaman saya rasakan tatkala berada di dekatnya.
Kinerja sebagai Gubernur pun tidak main-main. Kepeduliannya terhadap dunia pendidikan sangat getol diperjuangkan. Mulai dari kunjungan ke sekolah-sekolah yang terpencil dan memberikan bantuan dana langsung. Bahkan suatu ketika sedang berkunjung melihat sekolah yang roboh, bantuan yang tadinya berjumlah 50 juta rupiah dirubah menjadi 200 juta rupiah oleh Heryawan. Subhanallah, jarang saya menemukan pemimpin seperti ini di tengah krisis kepemimpinan.
Keseharian bersama keluarganya sangat sederhana. Pergi ke pasar untuk sekedar berbelanja kebutuhan sehari-hari tetap dilakoni. Seperti berbelanja bersama dengan istrinya di Pasar Cihaur Geulis Kota Bandung belum lama setelah dilantik. Sebelum menjadi Gubernur pun Heryawan sering pergi ke pasar bada shubuh membantu istrinya.
Heryawan merupakan jawaban dari pertanyaan pesimistis, "masih adakah pemimpin yang benar-benar pemimpin?" Religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai dan berahlak yang baik adalah pemimpin yang kita idam-idamkan. Harapan itu masih ada, masih banyak Heryawan yang lainnya menjadi pemimpin yang insyaAllah amanah. Jawa Barat benar-benar tidak salah memilih pemimpin.
Yogi dan Ihsan berfoto bersama Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan seusai wawancara