
Film Ayat-Ayat Cinta (AAC) telah memesona banyak orang. Jadi pembicaraan di mana-mana. Ditonton lebih dari 3,5 juta orang. Bahkan Presiden SBY, Wapres JK, dan Mantan Presiden Habibie pun menyempatkan untuk menonton film yang bernafaskan Islam ini.
Film yang diangkat dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy dengan judul yang sama ini telah menjadi film yang fenomenal. Bagaimana tidak, dalam empat hari pemutaran film produksi MD Pictures ini sudah ditonton 700 orang. Dan sekarang, telah menembus angka 3,5 juta lebih penonton. Sejarah baru dalam dunia perfilman Indonesia.
Hanung Bramantyo selaku sutradara mengaku kaget karyanya menjadi box office. Padahal sebelumnya, pihak produser sempat ragu akan meledaknya film yang diputar serentak 28 Februari 2008 ini. Target awalnya pun hanya mencapai 1 juta penonton.
Film ini pun menjadi buah bibir di mana-mana. Media cetak maupun elektronik. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan sampai Ibu-ibu pengajian. Hal ini bisa dibilang sebuah prestasi yang membanggakan. Karena, asumsinya film yang bernafaskan Islam biasanya tidak begitu laku. Akan tetapi AAC merubah paradigma yang ada selama ini.
Rahasia Sukses
Ada banyak faktor yang bisa mengejawantahkan suksesnya film yang digarap 1,5 tahun ini. Selain didukung pemain yang berkualitas yakni Fedi Nuril (Fahri), Rianty Cartwright (Aisha), dan Carissa Putri (Maria), tentunya sang sutradara yakni Hanung Bramantyo. Pria kelahiran Yogyakarta, 1 Oktober 1975 ini memang handal dalam membuat film yang berkualitas. Pantaslah Gelar sutradara terbaik (diantaranya) lewat Festival Film Indonesia tahun 2005 (Brownies) dan 2007 (Get Married) Ia peroleh.
Faktor lain yang pantas disebut sebagai ramuan jitu suksesnya film ini adalah sang penulis novel AAC, Habbiburahman El Sirazy. Kang Abik, panggilan akrabnya telah menghasilkan karya yang begitu menyentuh hati. Aura kesukesan novelnya seakan menjadi magnet tersendiri bagi kesuksesan film AAC.
Satu hal lagi yang menjadi "bumbu" yang rasanya tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Bagaikan sayur tanpa garam, satu faktor lagi yang membuat film AAC mendapatkan gregetnya. Apa lagi jika bukan OST Ayat-ayat Cinta. Lagu yang dilantunkan penyanyi asal Sumedang, Rossa ini laris direquest di mana-mana. Sang pencipta lagu, yakni Melly Goeslaw bisa dibilang ahli dalam menciptakan lagu sound track sebuah film.
Ditonton Pejabat Hingga Presiden
Presiden pun menonton film yang berdurasi 2 jam ini. Tepatnya Jumat Malam (28/3) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu dan dan sekitar 60 Duta Besar negara-negara sahabat, menonton bareng Ayat Ayat Cinta (AAC), di Studio 21 Plaza Ex, di Jl. MH Thamrin,Jakarta. Kebanggan tersendiri bagi prouduser, penulis, sutradara, artis, serta kru pendukung film AAC. Jarang-jarang bahkan (mungkin) baru pertama orang nomor wahid di Indonesia menonoton film di bioskop.
Menonton AAC, Presiden mesti meneteskan air matanya beberapa kali. Presiden dalam kesempatan yang sama menyampaikan rasa bangganya atas film ini, sebagai sebuah karya anak bangsa dan berharap menjadi tonggak baru bagi kebangkitan dunia perfilman nasional.
Tidak hanya Presiden Yudhoyono, tetapi juga Wapres Jusuf Kalla serta mantan Presiden B. J. Habibie turut menonton AAC. Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid dan Din Syamsudin sampai merekomendasikan masyarakat untuk menonton film yang sarat akan dakwah ini.
AAC telah mengubah paradigma tentang sebuah karya film. Membuat film yang bernafaskan Islam ternyata bisa menjanjikan. Hal ini bisa menjadi tonggak baru dalam dunia perfilman Indonesia. Yang sedang mencari jati dirinya. Dengan demikian, membuat film Islami tidak mematikan kreatifitas, justru sebaliknya mendorong untuk berpikir lebih kreatif dan inovatif. Ayat-ayat Cinta telah menjawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar