Minggu, 02 Desember 2007

Berkenalan dengan Jagoan Matematika

JAGOAN MATEMATIK ASAL TASIK

Ketika Gie sedang browsing di internet tepatnya di google (biasa lah kalo search di internet kalo gak yahoo ya google). Gie iseng-iseng nulis nama sendiri Yogi Achmad Fajar. Trus klik search. Muncul deh hasil pencarian. Alhamdulillah nama Gie ada juga di internet. Yah karena ada blog Gie jadi otomatis kalo di search engine ketemu.

Tapi ada nama Yogi lain yang menjadi perhatian Gie di hasil pencarian itu. Namanya persis seperti Gie hanya berbeda nama belakangnya saja, Yogi Ahmad Erlangga. Bener kan hanya beda belakangnya saja. Kalo Gie Fajar kalo satu lagi Erlangga. Trus, Gie baca deh artikel tentang orang yang satu ini. Yang bikin bangga ternyata Dia tuh ahli matematika yang sudah menyelesaikan kuliah S3 di Belanda. Lebih membanggakan lagi Dia sama-sama orang Tasik (sekampung nih). Gie jadi bangga punya nama Yogi. Gie jadi termotivasi karena nama Yogi juga ada yang bisa berprestasi. Berikut tulisan Gie mengenai Yogi Ahmad Erlangga. (Yogi nyeritain Yogi. He,,,,he,,,,)

Bicara matematika, kebanyakan dari kita memandang bahwa pelajaran yang satu ini merupakan momok khususnya bagi para pelajar. Hal ini karena matematika identik dengan soal-soal yang sulit. Akan tetapi hal itu tidak ada dalam kamus Yogi Ahmad Erlangga. Mahasiswa asal Indonesia yang telah meyelesaikan studi doktornya di Universitas Teknologi Delft, Belanda. Yogi yang lahir di Tasikmalaya 33 tahun silam ini keranjingan matematika.

Bagaimana tidak, Yogi yang telah berhasil memecahkan rumus matematika berdasarkan “Persamaan Helmholtz”. Keberhasilan Yogi memecahkan rumus Persamaan Helmholtz adalah tonggak penting bagi ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi. Hasil temuannya dapat diterapkan dalam sejumlah bidang. Salah satunya, bisa digunakan untuk mempercepat pencarian sumber-sumber minyak bumi.

Ia mampu memecahkan Persamaan Helmholtz yang rumit, setelah mendalaminya selama empat tahun. Dengan riset yang menghabiskan dana hampir Rp. 6 milyar itu, Ia berhasil mengembangkan metode perhitungan lebih cepat. Jika berbicara mengenai perjalanan jagoan matematik asal Tasik ini, memang bisa dibilang mulus. Diawali dengan studi S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia dikenal brilyan sejak masih kuliah di ITB. Yogi lulus cum laude sarjana teknik penerbangan.

Ketika menempuh program master di Universitas Delft pun, Ia lulus cum laude. Sayang, saat menempuh ujian dokor, Ia tak bisa mengukir prestasi yang sama. Yogi lulus doktor matematika terapan dengan predikat sangat memuaskan. Toh, itu tidak membuatnya kecewa.
Yang pasti, Yogi kini mendapat banyak pinangan dari perusahaan dalam dan luar negeri. Antara lain perusahaan minyak Shell International. Lembaga Aplikasi Penelitian dan Industri ITB pun memintanya untuk bekerja sama.

Sebuah perjalanan anak bangsa yang berprestasi di kancah Internasional. Yogi Ahmad Erlangga yang merupakan anak daerah, bisa mengukir prestasi yang sangat membanggakan. Yogi yang mempunyai cita-cita menjadi seorang peneliti ini, telah memberikan kontribusi yang besar terhadap dunia ilmu pengetahuan.

1 komentar:

  1. Wahahaha,,,,

    Ada juga yang nulis rubrik tentang Yogi Erlangga....

    Dosen yg baik tuh....

    Mudah2an kamu jg bisa seperti dia malah lebih pinter.....

    Wassalam....

    BalasHapus