"Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu."Andrea Hirata.
Laskar Pelangi adalah salah satu buku yang paling bayak dibicarakan sepanjang tahun 2005 – 2008. Penulisnya – Andrea Hirata – menjadi terkenal dan disebut-sebut sebagai Pramoedya baru. Dari segi penjualan, novel ini menjadi berst seller, telah naik cetak sebanyak 14 kali.
Tentu banyak faktor yang memicu kesuksesan Laskar Pelangi (LP). Dari segi tema, buku ini menawarkan sesuatu yang belum pernah ada dalam bacaan sastra Indonesia. Kisah tentang anak-anak yang tetap bersemangat untuk belajar meski dengan kondisi ekonomi dan sekolah serba terbatas, para guru yang ikhlas mengajar meski dengan fasilitas dan gaji yang sangat minim, merupakan poin-poin penggugah dan menimbulkan kesan memdalam di hati pembaca.
LP adalah novel yang sangat inspiratif. Di saat kita dijejali berita dan fakta tentang generasi muda yang hanya bisa hura-hura, lebih memilih tawuran atau jalan-jalan di mal ketimbang belajar, Laskar Pelangi mengingatkan kita, ternyata masih banyak generasi muda kita yang penuh semangat dalam menimba ilmu, walau hidup mereka penuh dengan keterbatasan.

Laskar Pelangi pun berhasil memikat hati ribuan pembacanya. Berikut beberapa komentar dari berbagai pihak dan tokoh.
Majalah Tempo:Kemelaratan yang Indah, Novel Laskar Pelangi adalah memoar masa kecil penulisnya, Andrea Hirata Seman. Sebagai sebuah cerita fiksi yang berdasarkan kisah nyata, Andrea berhasil menyajikan kenangannya menjadi cerita yang menarik. Apalagi dibalut sejumlah metafora dan deskripsi yang kuat, filmis saat memotret lanskap atau budaya masyarakat Kampung Belitong yang menjadi setting utama cerita. Terlepas dari itu, kehadiran Laskar Pelangi di tengah booming novel chick-lit menjadi media alternatif dan ditunggu. Setidaknya terbaca dari penjualan novel ini. Cetakan pertama novel yang diterbitkan oleh Bentang ini ludes dalam sebulan…."
Harian Pikiran Rakyat:Laskar Pelangi tak menyajikan kesulitan mengakses pendidikan karena faktor kemiskinan, dengan cara yang menghiba-hiba. Sebaliknya, kita diajak untuk pantang berputus asa pada keadaan. Kita diajak untuk tidak menangisi kemiskinan, namun melihat sisi lain dari kemiskinan tersebut. Sebuah kisah tentang anak-anak yang luar biasa, yang mampu melahirkan semangat serta kreativitas yang mencengangkan.
Prof.DR. Ahmad Syafi’i Maarif, cendikiawan, mantan ketua PP Muhammadiyah, Founder Maarif Institute:Saya larut dalam empati yang dalam sekali. Seandainya novel ini difilmkan akan dapat membangkitkan ruh bangsa yang sedang mati suri.
Arwin Rasyid, CEO PT Telkom:Cerita Laskar pelangi sangat inspiratif. Andrea akan megobarkan semangat siapa saja yang selalu dirundung kesulitan dalam menempuh pendidikan.
Korrie Layun Rampan, Sastrawan:Inilah kisah yang sangat mengharukan tentang duania pendidikan dengan tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, gigih, penuh dedikasi.
Garin Nugroho, Sutradara:Di tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi inspirasi dan spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. Buku ini ditulis dalam semangat realis kehidupan sekolah, sebuah dunia tak tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survive dalam semangat humanis yang menyentuh.
Riri Riza, Sutradara:Andrea Hirata memberi kisah syair indah tentang keragaman dan kekayaan tanah air, sekaligus memberi sebuah pernyataan keras tentang realita politik, ekonomi, dan situasi pendidikan kita. Tokoh-tokoh dalam novel ini membawa saya pada kerinduan menjadi orang Indonesia...a must read!!"
Akmal Nasery Basral, Jurnalis-Penulis Imperia:Sebuah memoar dalam bentuk novel yang sulit dicari tandingannya dalam khazanah kontemporer penulis kita.
Herni Kusyari, Guru SD di daerah terpencil:Buku ini membuatku sangat bangga menjadi seorang guru.
Photo kedua diambil dari: fraithzone.blogspot.com